IDENTIFIKASI
STRUKTUR
ALAT
REPRODUKSI TANAMAN
Disusun Oleh
Nama : Ahmad
Nim :
G111 14 057
Kelas : B
Kelompok : 4 (Empat)
Asisten : 1. Fatmawati
2. Sulaiman
PROGRAM
STUDI AGROTEKNOLOGI
FAKULTAS
PERTANIAN
UNIVERSITAS
HASANUDDIN
MAKASSAR
2015
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Setiap tumbuhan
memiliki organ reproduksi yang digunakan untuk memperbanyak dirinya. Lain
halnya dengan manusia dan hewan, organ reproduksi pada tumbuhan memiliki
struktur, bentuk dan fungsi yang berbeda-beda pula.
Alat reproduksi tanaman
yang berupa bunga pada tanaman proses penyerbukannya dibantu dengan hewan,
misalnya saja burung atau lebah. Meskipun bunga tidak semuanya dimiliki oleh
tanaman, akan tetapi tanaman hampir semuanya memiliki bunga. Peran yang paling
penting dalam sistem reproduksi adalah bunga.
Hal ini karena pada
saatnya nanti terjadi penyerbukan, yaitu peristiwa bertemunya sel kelamin
jantan dan sel dkelamin betina atau yang sering disebut dengan putik dan benang
sari. Reproduksi seksual disebut juga perkembangbiakan secara generatif
sedangkan reproduksi aseksual disebut dengan perkembangbiakan secara vegetatif.
Jika kita memperhatikan
bagian dasar bunga dan tangkai bunga, bagian ini merupakan modifikasi dari
batang, sedangkan kelopak dan mahkota bunga merupakan modifikasi dari daun yang
bentuk dan warnanya berubah. Sebagian masih tetap bersifat
seperti daun, sedangkan sebagian lagi akan mengalami metamorfosis membentuk
bagian yang berperan dalam proses reproduksi.
Berdasarkan uraian
diatas perlu dilakukan pratikum mengenai identifikasi struktur alat reeproduksi
tanaman untuk mengetahui tanaman tersebut menyerbuk silang atau menyerbuk
sendiri dan mengetahui cara penyerbukan pada bunga tersebut.
1.2 Tujuan Pratikum
Adapun tujuan dari pratikum
identifikasi struktur alat reproduksi tanaman adalah
1.
Untuk mengetahui tanaman tersebut
menyebuk silang atau menyerbuk sendiri.
2.
Untuk mengetahui tanaman tersebut
termasuk bunga sempurna atau bunga tidak sempurna.
3.
Untuk mengetahui bagian-bagian dan struktur
dari bunga tersebut.
1.3 Kegunaan Pratikum
Kegunaan dari pratikum Identifikasi
Struktur Alat Reproduksi Tanaman agar kita dapat mengetahui alat reproduksi
pada tanaman khususnya yang dibahas dalam laporan ini yaitu alat reproduksi ada
bunga kembang sepatu dan bunga kembang kertas
BAB II
TINJAUAN
PUSTAKA
2.1
Deskripsi Tanaman
1. Bunga
Kembang Sepatu
Hibiscus rosasinensis
termasuk kedalam family Malvaceae yaitu terna atau semak-semak, jarang berupa
pohon. Tanaman ini banyak ditanam orang di halaman sebagai tanaman hias atau
sebagai pagar hidup. Ini semua dilakukan orang untuk memperindah halaman rumah.
Pengembangbiakan yang lebih sering dilakukan orang yaitu dengan stek batang
atau cangkokan daripada perbanyakan dengan penyebaran biji (Nafisah.a,2014).
Bunga terdiri dari 5
helai daun kelopak yang dilindungi oleh kelopak tambahan (epicalyx) sehingga
terlihat seperti dua lapis kelopak bunga. Mahkota bunga terdiri dari 5 lembar
atau lebih jika merupakan hibrida. Tangkai putik berbentuk silinder panjang dikelilingi
tangkai sari berbentuk oval yang bertaburan serbuk sari. Biji kembang sepaatu terdapat
di dalam buah berbentuk kapsul berbilik lima tersebut (Nafisah.a,2014).
Pada umumnya tinggi
tanaman sekitar 2 sampai 5 meter. Daun berbentuk bulat telur yang lebar atau
bulat telur yang sempit dengan ujung daun yang meruncing. Di daerah tropis atau
di rumah kaca tanaman berbunga sepanjang tahun, sedangkan di daerah subtropis bunga kembang sepatu berbunga mulai dari musim
panas hingga musim gugur (Nafisah.a,2014).
Bunga berbentuk
terompet dengan diameter bunga sekitar 5 cm. hingga 20 cm. Putik (pistillum)
menjulur ke luar dari dasar bunga. Bunga bisa mekar menghadap ke atas, ke
bawah, atau menghadap ke samping. Pada umumnya, tanaman bersifat steril dan
tidak menghasilkan buah (Nafisah.a,2014).
2. Bunga
Kembang Kertas
Tanaman bunga kertas
atau bougainvillea ini mempunyai bagian tanaman yang berwarna-warni. Berasal
dari Amerika Selatan, tanaman ini sering ditanam di taman dan kawasan
perumahan. Pada waktu tanaman ini berbunga, tanaman ini mempunyai kebiasaan
merontokkan beberapa daunnya. Bentuknya adalah pohon kecil yang sukar tumbuh
tegak. (Seludang bunga ( atau spatha) merupakan daun pelindung, yang seringkali
berukuran besar, yang menyelubungi seluruh bunga majemuk waktu belum mekar.
Seludang bunga dapat dijumpai pada struktur generatif ("bunga")
tumbuhan anggota suku aren-arenan (Arecaceae dan suku talas-talasan (Araceae).
Seludang bunga sebenarnya merupakan suatu bentuk khusus dari daun pelindung (Purwantoro,
i. A.2013).
Warna-warni bunga
sepatu membuat tanaman bunga ini sering ditanam sebagai penghias taman di
pekarangan rumah. Tanaman-tanaman bunga kembang kertas juga dapat disambung (grafting) antar
spesies. Ini membuat tanaman bunga kembang kertas dalam satu pohon itu, dapat
memiliki bunga-bunga dengan warna yang cerah dan variatif (Purwantoro,
i. A.2013).
Budidaya bunga sepatu
pernah mengalami masa kejayaan di sekitar tahun 90-an. Hampir disetiap rumah
dimasa itu menanam bunga kembang sepatu. Hal ini karena selain memiliki
penampilan yang indah, pada masa itu bunga ini dipercaya juga memiliki manfaat
yang cukup banyak. Manfaat bunga kertas tersebut antara lain sebagai obat wasir
dan anti oksidan (Purwantoro, i. A.2013).
Batang tanaman bunga ini agak keras,
mempunyai duri yang tajam dan bercabang-cabang. Perkembang biakannya pula hanya
memerlukan keratan batang yang disemai di dalam bungkus
plastik ataupun pot dengan cara mudah. Selain itu, tanaman ini juga
mempunyai sulur yang rapat, daun yang lebar dan berbentuk bujur tirus yang
mampu membentuk rimbunan pokok yang ada
di kawasan halaman rumah atau juga sebagai tumbuhan pagar yang ada di kawasan
yang menarik seperti pinggir jalan (Purwantoro, i. A.2013).
Walaupun tanaman ini berukuran kecil dan berbentuk corong,
namun memiliki banyak manfaat. Contohnya saja untuk dandanan rambut, campuran
bunga untuk mandian pewangi, dan sebagai kegunaan di upacara pemakaman bagi
kaum Cina dan India (Purwantoro, i. A.2013).
Tarikan mempesona bunga ini menjadi perbincangan penduduk di
negara kita karena terkesan dengan bentuknya dan warnanya yang menarik hati.
Warna bunga ini terdiri dari berbagai macam warna, seperti jingga, merah
menyala, merah jambu, merah pucat, kuning, ungu, putih, dan berbagai campuran
warna
yang
terdapat pada bunga kembang kertas (Purwantoro, i. A.2013).
2.1.1
Klasifikasi
Tanaman
1. Bunga
Kembang Sepatu
Menurut Nur’aini, D
(2013), klasifikasi
bunga kembang sepatu adalah
Divisi : Spermatophyta
Sub Divisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledonae
Bangsa : Malvales
Suku : Malvaceae
Marga : Hibiscus
Jenis : Hibiscus rosa-sinensis L.
2. Bunga
Kembang Kertas
Menurut Aditya (2013), klasifikasi
bunga kembang kertas adalah
Kerajaan : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Caryophyllales
Famili : Nyctaginaceae
Genus : Bougainvillea
Spesies : B. buttiana, B. glabra, B.
peruviana, B. spectabilis, dan
B. spinosa
2.1.2
Morfologi Tanaman
1. Bunga
Kembang Sepatu
Akar tunggang dan
berwarna cokelat muda, batang tingginya ± 3m, bulat, berkayu, keras, diameter ±
9cm, masih muda berwarna ungu setelah tua putih kotor, daun Hibiscus
rosa-sinensis merupakan daun tunggal berwarna hijau kecokelatan dan tersusun
spiral, helaian daun berbentuk bundar telur, panjang helaian daun 3,5 - 9,5 cm,
lebar 2,0 - 6,0 cm, ujung daun meruncing, tepi daun bergerigi kasar, tulang
daun menjari,bentuk pinggir daun bergerigi tangkai daun panjang 1,0 - 3,7 cm
(Samsumaharto dan Hartanto,2010).
Bunga berbentuk lonceng
dengan tangkai sari panjang. Bunga dari berbagai jenis kultivar dan hibrida
biasanya berupa bunga tunggal (daun mahkota selapis) atau bunga ganda (daun
mahkota berlapis). Mahkota bunganya dapat berwarna putih, merah jambu, merah tua, kuning, ungu, atau campuran.
Bunganya berukuran besar dan tidak berbau. Bunga berbentuk terompet dengan
diameter bunga sekitar 5 cm. hingga 20 cm. Putik (pistillum) menjulur ke luar
dari dasar bunga. Bunga kembang kertas bisa
mekar menghadap ke atas, ke bawah, atau menghadap ke samping. Pada umumnya,
tanaman bersifat steril dan menghasilkan buah yang sangat kecil (Samsumaharto
dan Hartanto,2010).
Di daerah tropis atau
di rumah kaca tanaman berbunga sepanjang tahun, sedangkan di daerah subtropis
berbunga mulai dari musim panas hingga musim gugur, bentuk buah kecil, lonjong, diameter ± 4mm, masih muda putih
setelah tua cokelat dan biji terdapat di
dalam buah berbentuk kapsul berbilik lima, pipih,
berwarna putih dan berwarna merah (Samsumaharto
dan Hartanto,2010).
2. Bunga Kembang Kertas
Akar serabut dan
berwarna cokelat muda, tinggi batang bunga kembang kertas ± 2-3 meter, bulat,
berkayu, keras dengan diameter ± 4-7 cm, batang yang masih muda ditandai dengan
warna ada batanghijau kecoklatan dan setelah tua berwana coklat tua kotor, daun
bunga kembang kertas (Bougainvillea) merupakan
daun tunggal berwarna hijau, helaian daun berbentuk bundar telur tetapi bagian
ujungnya runcing, panjang helaian daun sekitar 4 – 8 cm, lebar daun 2 – 4 cm,
tepi daun datar dan tidak bergerigi
seperti bunga kembang kertas, tulang daun menjari (Purwantoro, 2009).
Bunga berbentuk lonceng
dengan berbagai jenis kultivar dan hibrida biasanya berupa bunga tunggal,
mahkota bunga dapat berwarna merah, pink, ungu dan sebagainya, ukuran bunga
sedang dan tidak terdapat bau, dengan diameter bunga sekitar 4 cm, putik
sedikit menjulur keluar . Bunga bisa mekar menghadap ke atas, ke bawah, atau
mengahadap ke samping. Pada umumnya bunga kembang kertas tidak menghasilkan
buah (Purwantoro, 2009).
2.2
Struktur Bunga pada Tanaman Monokotil dan Dikotil
Tumbuhan berkeping biji tunggal (atau monokotil) adalah salah
satu dari dua kelompok besar tumbuhan berbunga yang bijinya tidak membelah
karena hanya memiliki satu daun lembaga. Kelompok ini diakui sebagai takson
dalam berbagai sistem klasifikasi tumbuhan dan mendapat berbagai nama, seperti
Monocotyledoneae, Liliopsida, dan Liliidae (Arudji.B, 2007).
Kelompok tumbuhan ini mencakup berbagai tumbuhan paling
berguna dalam kehidupan manusia. Sebagai sumber pangan, sumber energi nabati, sumber
bahan baku industri, perumahan, dekorasi, pakaian, media penulisan, zat
pewarna, sebagai sumber oksigen dan sebagainya (Arudji.B,2007).
Tumbuhan berbiji belah atau tumbuhan berkeping biji dua
adalah segolongan tumbuhan berbunga yang memiliki ciri khas yang sama dengan
memiliki sepasang daun lembaga (kotiledon:daun yang terbentuk pada embrio)
berbentuk sejak dalam tahap biji sehingga biji sebagian besar anggotanya
bersifat mudah terbelah dua dan sistem Crouquistmengakui kelompok ini sebagai takson
dan menamakannya kelas Magnoliopsida (Arudji.B,2007).
Nama ini dibentuk dengan menggantikan akhiran -aceae
dalam nama Magnoliopsida dengan akhiran -opsida . Kelas Magnoliopsida
dipakai sebagai nama takson bagi semua tumbuhan berbunga bukan monokotil.
Magnoliopsida adalah nama yang dipakai untuk menggantikan nama yang dipakai
sistem klasifikasi yang lebih lama, kelas Dicotyledoneae (kelas “tumbuhan berdaun
lembaga
dua” atau “tumbuhan dikotil” (Arudji.B,2007).
2.2.1
Biologi Bunga dan Pembungaan Tanaman Monokotil dan Dikotil
Bunga monokotil adalah bunga yang ditemukan pada tumbuhan
monokotil. Bagian bunga dari monokotil biasanya dalam kelipatan tiga, seperti 3
atau 6 atau 9. Beberapa contoh untuk bunga monokotil adalah bunga padi, bunga
gandum, bunga jagung, dll. Bagian bunga dari dikotil adalah dalam kelipatan
empat atau lima, seperti 4 atau 8 dan 5 atau 10. Contoh untuk bunga dikotil
adalah bunga mangga, bunga kayu manis, bunga alpukat, dll (Rahayu dkk,2006).
Menurut Rahayu dkk (2006), ciri-cir monokotil sebagai berikut
:
a.
Memiliki berkas vaskuler (pembuluh angkut) yang
terdapat di batang yang bertipe kolateral tertutup (antara xilem dengan floem
tidak terdapat kambium). Letak dari xilem dan floem tersebar atau tidak
teratur. Umunya batang dan akar tidak memiliki kambium sehinga tidak dapat
terjadi pertumbuhan sekunder dan tidak akan tumbuh membesar. Namun, ada juga
tumbuhan monokotil yang berkambium, seperti sisal (Agave sisalana).
b.
Umumnya batang tidak bercabang, memiliki rambut-rambut
halus, dan ruas-ruas pada batang tampak jelas
c.
Berakar serabut
d.
Ujung akar dilindungi oleh koleoriza dan ujung batang
dilindungi oleh koleoptil
e.
Umumnya berdaun tunggal, kecuali pada kelompok kalem.
Urat daun sejajar atau melengkung dan berpelepah daun.
f. Bagian
bunga terdiri atas kelopok bunga, mahkota bunga, benang sari tersebut berjumlah
tiga atau kelipatan tiga.
Menurut Rahayu dkk
(2006), Adapun ciri-ciri khusus tumbuhan dikotil sebagai berikut:
b. Bentuk
atau pola tulang daun/ sumsum cenderung menjari atau menyirip.
c. Bagian
tudung akarnya atau kaliptrogen tidak dilengkapi dengan tudung akar.
d. Adapun
jumlah kotiledonnya dua.
e. Pada
organ akarnya terdapat kambium karena salah satu fungsi akar pada tumbuhan
dikotil adalah untuk menyimpan makanan.
f. Adapun
jumlah kelopak bunganya merupakan kelipatan dari empat terkadang juga lima.
g. Pelindung
akar maupun batang lembaganya tidak ada baik itu koleoptil maupun koleorhiza.
BAB III
METODOLOGI
3.1
Waktu dan Tempat
Pratikum Identi fikasi
Struktur Alat Reproduksi Tanaman dilaksanakan di Laboratorium Fakultas
Pertanian, Universitas Hasanuddin, Makassar pada hari
Senin, 28 September 2015 pukul 08.00
sampai selesai.
3.2
Alat dan Bahan
Adapun alat yang digunakan dalam pratikum
Identifikasi Struktur Alat Reproduksi Tanaman adalah alat menggambar yang
terdiri atas pensil, penghapus, pensil warna dan kertas sedangkan bahan yang
digunakan adalah bunga kembang
sepatu dan bunga kembang kertas.
3.3
Metode
Pelaksanaan
Adapun metode pelaksanaan pratikum identifikasi struktur
alat reproduksi tanaman adalah
1. Menyiapkan
alat dan bahan
2. Mengamati
struktur alat reproduksi bunga kembang sepatu dan bunga kembang sepatu
3. Mengamati
bunga tersebut menyerbuk silang atau menyerbuk sendiri
4. Mengamati
bunga tersebut termasuk bunga sempurna atau bunga idak sempurna
5. Menggambar
alat reproduksi pada bunga kembang sepatu dan bunga kembang kertas seperti
serbuk sari dan kepala putik
BAB IV
HASIL
DAN PEMBAHASAN
4.1
Hasil
1.
Bunga Kembang Sepatu
Gambar 4.1 Gambar
4.2
2.
Bunga Kembang Kertas
Gambar 4.3 Gambar
4.4
4.2 Pembahasan
1. Bunga
Kembang Sepatu
Pada bunga kembang
sepatu termasuk bunga sempurna karena seperti pada pengertian bunga sempurna
adalah bunga yang memiliki alat kelamin jantan dan alat kelamin betina dalam
satu organ dan berdasarkan dari pengertian tersebut pada bunga kembang sepatu
memiliki alat reproduksi seperti serbuk sari dan kepala putik dari
Bunga kembang sepatu termasuk tanaman yang menyerbuk sendiri karena
putik dan benang sarinya matang bersamaan dan juga termasuk tanaman yang
melakukan penyerbukan sendiri. Hal ini dikarenakan putik dan benang sari yang
terdapat pada bunga kembang sepatu tidak dilindungi oleh mahkota sehingga
memungkinkan melakukan penyerbukan sendiri.
Bunga kembang sepatu
termasuk bunga lengkap karena memiliki struktur dan bagian bunga yang lengkap
seperti serbuk sari, kepala putik, tangkai bunga, kelopak bunga, mahkota bunga,
benang sari, bakal biji, leher putik, dan tangkai benang sari
Hal ini sesuai dengan
pendapat
2. Bunga
Kembang Kertas
Pada bunga kembang kertas termasuk bunga sempurna
karena bunga kembang kertas memiliki alat kelamin jantan (benang sari) dan alat
kelamin betina (kepala utik) dalam satu organ
Bunga kembang kertas
termasuk tanaman yang menyerbuk menyerbuk sendiri karena putik dan benang
sarinya matang bersamaan dan juga termasuk tanaman yang melakukan penyerbukan
sendiri. Hal ini dikarenakan putik dan benang sari yang terdapat pada bunga
kembang sepatu tidak dilindungi oleh mahkota sehingga memungkinkan melakukan
penyerbukan sendiri.
Bunga kembang kertas termasuk bunga lengap karena
memiliki struktur dan bagian bunga yang lengkap seperti serbuk sari, kepala
putik, tangkai bunga,kelopak bunga, mahkota bunga, danbenang sari.
Hal
ini sesuai dengan pendapat
Darjanto dan Satifah (2006), yang mengatakan bahwa bunga lengkap mempunyai empat bagian yaitu : kelopak (calyx),
mahkota (corolla), benang sari (stamen), dan putik (pistilum). Bunga dapat dipandang sebagai suatu batang
atau cabang pendek yang bedaun dan telah mengalami perubahan bentuk
kuncup. Kelopak merupakan rangkaian dari
daun-daun bunga pertama dari bawah, yang pada kuncup bunga terletak paling
luar.
BAB V
PENUTUP
5.1
Kesimpulan
Berdasarkan hasil yang
didapatkan pada pratikum Identifikasi Struktur Alat Reproduksi Tanaman dapat
disimpulkan bahwa :
1. Pada
bunga kembang sepatu penyerbukan yang diakukan adalah penyerbukan sendiri
sedangkan pada bunga kembang kertas penyerbukannya adalah penyerbukan sendiri
2.
Bunga lengkap mempunyai empat bagian yaitu : kelopak (calyx),
mahkota (corolla), benang sari (stamen), dan putik (pistilum).
3. Bunga
sempurna adalah bunga yang memiliki salah satu alat reproduksi pada tumbuhan
seperti kepala putik atau benang sari sedangkan bunga tidak sempurna adalah
bunga yang tidak mempunyai salah satu alat reproduksi.
4. Struktur
dan bagian pada bunga yaitu kepala putik, benang sari, mahkota bunga, kelopak
bunga, tangkai bunga, serbuk sari dan tangkai putik
5.2
Saran
Saran saya terhadap laboratorium
agar asisten memberi informasi yang lengkap
dan terperinci agar tidak terjadi kesalahan baik dalam penulisan laporan
maupun dalam proses pratikum di dalam laboratorium.
Daftar
Pustaka
Aditya, V.,
Indradewa, I. D., & St, D. A. 2013. Pengaruh Kadar Paklobutrazol
dan Dosis NPK terhadap Pertumbuhan dan Pembungaan
Kembang Kertas
(Zinnia elegans jacq) (Doctoral dissertation, Universitas
Gadjah Mada).
Arudji, B.
2007. Klasifikasi Dari beberapa Jenis Tanaman Monokotil dan Dikotil
(Angiospermae). Universitas
Wijaya Kusuma, Surabaya.
Darjanto dan Siti Satifah. 2006. Pegetahuan Dasar Biologi Bunga dan Teknik
Penyerbukan silang Buatan. Jakarta : PT Gramedia.
Nafisah, a.
2014. optimasi formula sirup ekstrak terstandar daun kembang sepatu
(hibiscus rosa-sinensis l.) dengan kombinasi sorbitol,
xanthan gum, dan
gliserin menggunakan d-optimal mixture design (doctoral dissertation,
Universitas Gadjah Mada).
Nur’aini, D.
2013. Kandungan Vitamin C Dan Organoleptik Selai Bunga
Kembang Sepatu (Hibiscus rosa-sinensis)
Dengan Penambahan Jeruk Siam (Citrus nobilis var. Microcarpa), Gula Pasir, Dan
Tepung Maizena
(Doctoral dissertation, Universitas
Muhammadiyah Surakarta).
Purwantoro,
i. A.2013. Keragaman bentuk Dan Warna Kembang Kertas (Zinnia
Elegans jaqc.) Populasi m6 (Doctoral Dissertation, Universitas
Gadjah
Mada).
Purwantoro,
A.2009. Perbaikan karakter bunga kertas (Zinnia spp.) sebagai salah
satu komoditas bunga potong melalui
induksi poliploidisasi. text.
Rahayu,
S., Trisnawati, D. E., & Qoyim, I. B. N. U. L. 2006. Biologi Bunga
Picis Kecil
(Hoya lacunosa Bl.) di Kebun Raya Bogor. Jurnal Biodiversitas, 8,
07-11.
Samsumaharto,
R. A., & Hartanto, S. D.2010. Uji Akivitas Antibakteri Ekstrak
n-Heksan, Etil Asetat, dan Etanol 70% Daun Kembang
Sepatu (Hibiscus
rosa-sinesis L.) Terhadap S. aureus ATCC 25923. Universitas
Setia Budi,
Surakarta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar